tangall 11 11 2013
jujur pada hari yang sepesial itu aku ingin banget ngrayainya bareng orang yang spesiall yang sayang banget sama akuu dan orang yang mau terima aku apa adanyaa .. aku gak neko nekoo cuma itu aja keinginan ku slama inii tapi nkenapa ya tuhan belum mengabulkan ..
terkadang aku iri melihat semua temen temen mertayakan hari spesial bersama orang yang disayangnya tapii..
hemm.. apa memang gak ada ya buat aku satu.. tuhan sampe kapan aku menungguuuu 20 tahunn cukup lama bagi akuu .. menunggu tulalang rusukku....
hem sekarang alku pasrahkan semua padamu tuhan...
hemmm...
angel white
Jumat, 01 November 2013
Selasa, 11 Juni 2013
diary part 1
terkadang hari hari terasa hampa tanpa adanya seorang yang sayang di sekitar kita ... tapi taukah kamu bahwa tidak selamanya orang yang kamu anggap sempurna bisa sebaik orang yang kamu anggap burukk...
justru orang yang kamu sakiti adalah orang yang baikk dan dia datang saat kita susahh ..butuh terjatuh bahkan terpurukkk...
tetapi dimana kah kalian orang yang aku sayang dan ku anggap sebagai keluargaaa kenapa kalian meninggalkan disaat aku terjatuh dan sakit tak berdaya ,,, apakah ini sebuah pembalasannn... akan sikap dan perilakukuu,,,
memang burukk perillakuuu dapat membuat orang pergi larii. tapi kenapa tak coba menyadarkan nyaaa,,, dia butuh perhatian kamuuu.......
lama memang tak pernah bertemu tapi apakahhh ini kakkannn berahkhirrr. canda tawa apakah akan berhenti sampai disini sajaaa....
hemmm .... .... pingin mengeluhhh tapi percuma sajalahh
justru orang yang kamu sakiti adalah orang yang baikk dan dia datang saat kita susahh ..butuh terjatuh bahkan terpurukkk...
tetapi dimana kah kalian orang yang aku sayang dan ku anggap sebagai keluargaaa kenapa kalian meninggalkan disaat aku terjatuh dan sakit tak berdaya ,,, apakah ini sebuah pembalasannn... akan sikap dan perilakukuu,,,
memang burukk perillakuuu dapat membuat orang pergi larii. tapi kenapa tak coba menyadarkan nyaaa,,, dia butuh perhatian kamuuu.......
lama memang tak pernah bertemu tapi apakahhh ini kakkannn berahkhirrr. canda tawa apakah akan berhenti sampai disini sajaaa....
hemmm .... .... pingin mengeluhhh tapi percuma sajalahh
Rabu, 08 Mei 2013
ASESMENT KINERJA DAN ASESMENT FORTOFOLIO
ASESMENT KINERJA
Asesment
kinerja yaitu penilaian terhadap prosess perolehan penerapan pengetahuan dan
keterampilan melalui proses pembelajaran yang menunjukkan kemampuan siswa dan
produk. Menurut Stiggins (1994), performance assessment adalah suatu bentuk
tes dimana siswa diminta untuk melakukan aktivitas khusus di bawah pengawasan
penguji (guru) yang akan mengobservasi penampilannya dan membuat keputusan
tentang kualitas hasil belajar yang ditunjukkannya. Senada dengan pendapat di
atas, Airasian (1994) berpendapat bahwa penilaian yang mampu membuat siswa
memberikan suatu jawaban atau suatu hasil yang mendemonstrasikan atau
mempertunjukan segala pengetahuan dan keterampilan atau kinerja disebut asesmen
kinerja.
Asesmen kinerja pada prinsipnya lebih ditekankan
pada proses keterampilan dan kecakapan dalam menyelesaikan tugas yang
diberikan.asesment kinerja ini cocok
digunakan untuk menggambarkan proses ,kegiatan,unjuk kerja ,kemudian dinilai
melalui pengamatan terhadap siswa ketika melakukanya.
Assessment
ini melibatkan aktivitas siswa yang membutuhkan unjuk keterampilan tertentu /penciptaan
hasil yang telah ditentukan .Karena itu ,metodologi asesment memberi peluang kepada guru untuk menilai pencapaian
berbagai hasil pendidikan yang sebenarnya tidak dapat dijabarkan dalam tes
tertulis.melalui metodologi ini ,asesment kinerja memungkinkan guru mengamati
siswa saat siswa sedang bekerja/melakukan tugas belajar/guru dapat menguji
hasil-hasil yang dapat dicapai.hal yang harus dipahami tentang asesment kinerja
adalah mendesain dan mengembangkan asesment kinerja untuk digunakan kelak
dikelas kita sendiri .
Berdasarkan cara
melaksanakan asesment kinerja dapat dikelompokkan menjadi 3 yaitu
- Asesment kinerja klasikal digunakan untuk mengases kinerja siswa secara keseluruhan dalam satu kelas keseluruhan
- Asesmen kinerja kelompok untuk mengases kinerja siswa secara berkelompok
- Asesment kinerja individu untuk mengases kinerja secara individu.
Pada
pelaksanaanya,guru dapat mengatur secara
fleksibel kinerja-kinerja yang akan diases dalam kurun waktu
tertentu.untuk merealisasikan asesment kinerja ini ,dimulai dengan membuat
perencanaan asesment kinerja yang meliputi tiga fase penting yaitu:
- Fase 1 : mendefinisikan kinerja
Pada
tahap ini ditentukan jenis kinerja apa yang ingin dinilai .
- Fase 2 : mendesaint latihan-latihan kinerja.
Setelah
kinerja yang ingin dinilai ditentukan tahap-tahap berikutnya yaitu menyediakan
pembelajaran yang memungkinkan aspek kinerja yang akan dinilai dapat muncul.
- Fase
3 : melakukan penskoran dan perekaman/pencatatan hasil.
Asesment kinerja bersifat lugas dalam pengembangan bagian-bagianya.tetapi ada beberapa yang perlu diperhatikan yaitu ketika meninjau factor-faktor konteks dalam rangka pengambilan keputusan tentang kapan mengadopsi metoda-metoda asesment kinerja ,pada dasarnya factor-faktor utama yang dipertimbangkan dalam proses seleksi asesment sesuai dengan sasaran prestasi untuk siswa dan juga dengan metodologi asesment kinerja. Dalam klasifikiasi kinerja, pemakai bebas memilih dari suatu rentangan sasaran prestasi yang mungkin, dan asesmen kinerja dapat difokuskan pada sasaran-sasaran khusus dengan mengambil tiga keputusan desain : merumuskan jenis kinerja yang dinilai, mengidentifikasi siapa yang akan dinilai, dan menetapkan kriteria kinerja.
Kegiatan dalam komponen pengembangan latihan harus dipikirkan hal-hal yang menyebabkan siswa melakukan perbuatan tertentu yang dapat merefleksikan tingkat penguasaan / kecakapan / prestasi yang dicapai. Karena itu, dalam hal ini harus dipertimbangkan hakekat latihan, banyaknya latihan yang dibutuhkan, dan petunjuk-petunjuk aktual bagi siswa untuk melakukan latihan tersebut.Dalam hal penskoran, penilaian sebaiknya dilakukan oleh lebih dari satu orang agar faktor subjektivitas dapat diperkecil dan hasil penilaian lebih akurat. Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (ya-tidak) atau skala rentang (sangat baikn - baik – agak baik – tidak baik).Pada penilaian unjuk kerja yang menggunakan daftar cek, siswa mendapat nilai apabila kriteria penguasaan kemampuan tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, siswa tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati. Dengan demikian nilai tengah tidak ada. Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala rentang memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu karena pemberian nilai secara kontinum dimana pilihan kategori nilai lebih dari dua.Berikut ini adalah contoh asesmen kinerja dalam menggunakan mikroskop dengan teknik penilai daftar cek list.
ASESMENT PORTOFOLIO
Portofolio
sebenarnya dapat diartikan sebagai suatu wujud benda fisik ,sebagai suatu
proses social pedagogis maupun sebagai adjective .Sebagai suatu wujud benda
fisik portofolio itu adalah bandel,yakni kumpulan/dokumentasi hasil pekerjaan
peserta didik yang disimpan pada satu bundle.Sebagai suatu proses social
pedagogis ,portofolio adalah collection of learning experience yang terdapat
dalam pikiran peserta didik baik yang berwujud pengetahuan ,keterampilan,maupun
nilai dan sikap. Asesmen portofolio
merupakan asesmen otentik yang menggambarkan kemajuan belajar siswa dengan
bukti-bukti yang diseleksi bersama oleh siswa dan guru.
Bukti-bukti yang
dikumpulkan dalam portofolio merupakan hasil seleksi bersama antara siswa dan
guru yang dianggap karya terbaik dan berarti bagi siswa. Kumpulan karya siswa
yang akan dikumpulkan sebagai dokumen portofolio terlebih dahulu direviu oleh
guru, sehingga bersama guru, siswa dapat menentukan bukti-bukti nyata yang
menggambarkan perkembangan dirinya. Contoh pekerjaan siswa ini memberikan dasar
bagi pertimbangan kemajuan belajarnya dan dapat dikomunikasikan kepada siswa,
orang tua, serta pihak lain yang berkepentingan.
Portofolio sebagai
asesmen otentik dapat digunakan untuk berbagai keperluan, yaitu :
· Mendokumentasikan
kemajuan siswa selama kurun waktu tertentu
· Mengetahui
bagian-bagian yang perlu diperbaiki
· Membangkitkan
kepercayaan diri dan motivasi untuk belajar
· Mendorong
tanggung jawab siswa untuk belajar
Keuntungan penerapan
portofolio sebagai asesmen otentik antara lain sebagai berikut:
1. Kemajuan
belajar siswa dapat terlihat dengan jelas, misalnya serangkaian kumpulan jurnal
dan laporan percobaan siswa dalam kurun waktu tertentu dapat memberikan
gambaran mengenai kemajuan siswa dalam membuat laporan
2. Menekankan
pada hasil pekerjaan terbaik siswa dapat serta memberikan pengaruh positif
dalam belajar. Seleksi hasil karya terbaik siswa melibatkan siswa sehingga
siswa merasa dihargai
3. Membandingkan
pekerjaan sekarang dengan yang lalu memberikan motivasi yang lebih besar dari
pada membandingkan dengan pekerjaan orang lain
4. Siswa
dilatih untuk menentukan pilihan karya terbaik
5. Memberikan
kesempatan kepada siswa bekerja sesuai dengan perbedaan individu
6. Dapat
menjadi alat komunikasi yang jelas tentang kemajuan belajar siswa kepada siswa
itu sendiri, orang tua, dan pihak lain yang terkait.
Guru dapat mengumpulkan
portofolio melalui berbagai cara. Cara yang akan dipakai harus disesuaikan
dengan tujuan yang hendak dicapai, tingkatan siswa dan jenis kegiatan yang
dilakukan.
Berikut ini adalah model portofolio IPA SD yang berisi
contoh-contoh pekerjaan siswa.
1. Hasil
ulangan
2. Uraian
tertulis hasil kegiatan percobaan sederhana
3. Gambar-gambar
dan laporan lisan
4. Produk
berupa hasil pekerjaan proyek
5. Laporan
kelompok dan foto kegiatan siswa
6. Respon
terhadap pertanyaan open-ended atau masalah pekerjaan rumah
7. Salinan
piagam penghargaan
Selanjutnya contoh-contoh pekerjaan tersebut
disimpan dalam satu tempat khusus (file folder) untuk setiap siswa. Ketika
diperlukan, portofolio siswa dapat dengan mudah digunakan. Kejujuran siswa
dalam melaporkan rekaman dan dokumentasi belajarnya serta kejujuran guru dalam
menilai kemampuan siswa sesuai dengan kriteria yang telah disepakati merupakan
syarat dilaksanakannya asesmen portofolio. Adapun bentuk-bentuk asesmen
portofolio diantaranya sebagai berikut.
1. Catatan
anekdotal, yaitu berupa lembaran khusus yang mencatat segala bentuk kejadian
mengenai perilaku siswa, khususnya selama berlangsungnya proses pembelajaran.
Lembaran ini memuat identitas yang diamati, waktu pengamatan, dan lembar
rekaman kejadiannya.
2. Ceklis
atau daftar cek, yaitu daftar yang telah disusun berdasarkan tujuan perkembangan
yang hendak dicapai siswa
3. Skala
penilaian yang mencatat isyarat kemajuan perkembangan siswa
4. Respon-respon
siswa terhadap pertanyaan
5. Tes
skrining yang berguna untuk mengidentifikasi keterampilan siswa setelah
pengajaran dilakukan, misalnya siswa setelah pengajaran dilakukan, misalnya :
tes hasil belajar, PR, LKS, laporan kegiatan lapangan.
Jenis bukti yang
dikumpulkan dalam portofolio bergantung pada tujuan penyusunan portofolio itu
sendiri. Misalnya di kelas I SD siswa belajar sains dengan beberapa kompetensi
diantaranya siswa mengenal anggota tubuh manusia melalui pengamatan gambar,
siswa mengetahui fungsi masing-masing anggota tubuh serta siswa mampu
mengidentifikasi cara memelihara kesehatan anggota tubuh. Untuk mengumpulkan
bukti bahwa siswa telah menguasai ketiga kompetensi tersebut, jenis portofolio
yang harus dikumpulkan harus mengacu pada ketiga kompetensi tersebut. Misalnya
laporan lisan siswa tentang kebiasaannya menggosok gigi di rumah merupakan
bukti kompetensi ketiga.
Terdapat 3 langkah
dalam menerapkan portofolio yaitu :
1. Tahap
persiapan yang meliputi :
a.
Menentukan jenis
portofolio yang akan dikembangkan
b.
Menentukan tujuan
penyusunan portofolio
c.
Memilih
kategori-kategori pekerjaan yang akan dimasukkan portofolio
d.
Meminta siswa untuk
memilih tugas-tugas yang akan dimasukkan dalam portofolio
e.
Guru mengembangkan
rubrik untuk menyekor pekerjaan siswa. Rubrik merupakan kriteria penilaian yang
menjadi patokan dalam menentukan kualitas portofolio. Rubrik dapat disepakati
bersama oleh guru dan siswa
2. Mengatur
portofolio
Portofolio diatur
sesuai kesepakatan selama satu semester. Siswa harus diinformasikan bahwa semua
tugas atau beberapa tugas tersebut akan dijadikan bukti dalam portofolio.
Tugas-tugas yang dijadikan dokumen harus sesuai dengan tujuan portofolio
kemudian ditata dan diorganisir sesuai dengan ciri khas pribadi masing-masing.
Portofolio dapat disimpan di dalam folder khusus untuk setiap siswa. Setiap
bukti pekerjaan siswa yang masuk dan telah dipilih diberi tanggal.
3. Pemberian
nilai akhir portofolio
Bagian akhir yaitu
menilai portofolio yang telah lengkap. Aspek yang dinilai meliputi isi
portofolio, dan kelengkapan portofolio yang meliputi pemberian sampul, nama
pengembang dan perencana (siswa dan guru), daftar isi serta refleksi diri.
Contoh
Implementasi Portofolio
Mata Pelajaran : Sains
Kelas / Semester : III (tiga) / Gasal 2007
Sekolah : SD Laboratorium UPI
Langkah-langkah
penyusunan portofolio :
a. Persiapan,
meliputi :
·
Menentukan jenis
portofolio yang akan dikembangkan yaitu portofolio individu
·
Menentukan tujuan
penyusunan portofolio yaitu mengetahui gambaran perkembangan pemahaman siswa
tentang sains, mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa, serta mengetahui
perkembangan kemandirian siswa dalam mengerjakan tugas-tugas sains.
·
Memilih
kategori-kategori pekerjaan yang akan dijadikan dokumen bukti portofolio,
misalnya hasil tes formatif, hasil observasi guru tentang aktivitas belajar,
hasil pengamatan guru tentang kemandirian, hasil wawancara guru dan sebagainya.
·
Meminta siswa untuk
memilih tugas-tugas yang akan dimasukkan dalam portofolio
·
Guru mengembangkan
rubrik untuk menyekor pekerjaan siswa. Rubrik merupakan kriteria penilaian yang
menjadi patokan dalam menentukan kualitas portofolio
·
Memutuskan bagaimana
menilai portofolio yang sudah lengkap dan terorganisasi dengan baik (nilai
akhir portofolio).
b. Mengatur
portofolio
Siswa mengumpulkan dan
mengkoleksi portofolio selama satu semester. Tugas-tugas yang akan dijadikan
bukti dalam portofolio dimasukkan dalam file folder. Setiap bukti yang
dikumpulkan harus diberi tanggal. Selanjutnya siswa menata dan mengorganisir
tugas-tugas yang sudah terkumpul. Untuk kelas satu langkah ini dapat dibantu
oleh guru.
c. Memutuskan
bagaimana portofolio tersebut dinilai. Penilaian akhir portofolio meliputi isi
yang mengacu pada rubrik yang telah dibuat.
Sumber
Widodo, Ari, Margaretha dan
Wuryastuti, Sri. 2007. Pendidikan IPA SD.
Bandung: UPI PRESS.
Onizuka's
Blog
Langganan:
Postingan (Atom)